Saturday, January 8, 2011

Pertemuan Musik Surabaya





Terimakasih sangat atas dukungan Anda pada acara-acara PERTEMUAN MUSIK SURABAYA.


Baik sejak acaranya masih di rumah mas Krisna Setiawan, maupun sampai akhirnya menampung acaranya di Wisma Musik Melodia hingga sekarang (karena daerah sekitar rumah mas Krisna jalan-jalannya diperbaiki pemkot dan lama sekali tidak memungkinkan parkir mobil).

Seingat saya, Anda termasuk para sahabat yang baru-baru ini saya kirimi terus surat-menyurat saya dengan Prof. Dieter Mack , Tony Prabowo, Otto Sidharta dan Roy Thaniago. Korespondensi yang mempermasalahkan KEPRIHATINAN tentang MUTU PENDIDIKAN MUSIK KITA, lebih-lebih setelah melihat sendiri bagaimana HASIL PENDIDIKAN MUSIK di negara-negara tetangga kita sesama ASIA TENGGARA.

Pendidikan-Musik di negeri kita TIDAK PUNYA ARAH YANG JELAS dan seperti KATAK DALAM TEMPURUNG.

Kita cuma sibuk bikin kurikulum, sibuk mempersiapkan diri agar lulus ujian, baik ujian lokal maupun yang DI-REMOTE CONTROL dari London/Royal Music School.

Memang setiap negara mempunyai kebutuhannya sendiri sesuai dengan keadaannya.

Tapi kalau tidak mau TERASING dari KOMUNITAS MUSIK, kita tidak bisa menutup mata terhadap kebutuhan untuk BISA BERKOMUNIKASI MUSIK DALAM HUBUNGAN SETARA dengan negara-negara di luar kita..

Dalam FESTIVAL MUSIK KONTEMPORER ASIA TENGGARA di Kuala Lumpur bulan lalu, komponis-komponis muda kita tertinggal jauh sekali dari rekan-rekannya dari Malaysia , Filipina , Thailand dsb.

Bahwa MUTU PENDIDIKAN MUSIK KITA amat sangat rendah sekali, itu kenyataan yang sudah kita semua ketahui.

Sebabnya yang utama: GURU YANG MEMPUNYAI KEMAMPUAN TINGGI dan WAWASAN LUAS, nyaris tidak ada.

Hal ini pula yang menyebabkan kalangan musik kita TIDAK PUNYA MINAT untuk mengetahui “yang namanya kemajuan dalam musik” itu bagaimana ?

Mereka TENGGELAM DALAM RUTINITAS dan TIDAK BISA MELIHAT PRIORITAS.

PERTEMUAN MUSIK SURABAYA sebagai satu-satunya forum saling bertemu untuk membicarakan hal-hal penting yang “tidak difahami manfaatnya” oleh pendidikan musik manapun di Indonesia, mestinya dijadikan kesempatan tak ternilai sebagai upaya untuk memperluas wawasan yang kita butuhkan.

Teman-teman dari ISI Yogyakarta sering memerlukan datang pada acara PMS.

Di Jakarta, Komunitas SALIHARA yang sejak dua tahun ini punya gedung kesenian yang sangat bagus dengan acara-acaranya bermutu, juga minta PMS membuat acara-acara apresiasi musik seperti di Surabaya . Hal ini akan dilaksanakan mulai tahun depan.



Jakarta 16 Desember 2009

Slamet A. Sjukur

No comments:

Post a Comment